Jumat, 03 Desember 2010
Hukum Bernoulli |
![]() |
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yangmelalui sayap pesawat tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang disebut dengan aerofoil. ![]() Garis arus pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti laju aliran udara pada sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (v1). Sesuai dengan asas Bernoulli ![]() Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju udara lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: ![]() ![]() Dua Bersaudara Wilbur Wright dan Oliver Wright penemu pesawat terbang ![]() Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin kecepatan udara dan ini berarti ![]() ![]() ![]() |
Penerapan Hukum Bernoulli |
![]() |
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan pesawat. Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat. ![]() |
Jenis-jenis mesin pesawat terbang |
![]() |
Pesawat terbang digerakan oleh sebuah sistem penggerak yang mampu mengangkat dan mendorong pesawat ke udara. Pemilihan sistem penggerak didasarkan pada besar kecilnya ukuran pesawat terbang. Adapun jenis-jenis mesin pesawat terbang adalah sebagai berikut: Turbo Propeller Pada awal-awal dioperasikannya pesawat komersial tahun 1950, sistem penggerak yang digunakan adalah turbo propeller atau yang biasa disebut dengan turboprop, yakni gabungan antara propeller (kipas) untuk menghisap udara masuk ke ruang bakar dengan turbin yang tertutup casing, sedangkan penggunaan mesin turboprop pesawat militer dimulai awal tahun 1930. ![]() Awal dioperasikannya pesawat komersial 1950 Turbo Jet Pengembangan sistem penggerak pesawat terbang mengalami peningkatan yang cukup berarti dengan dikembangkannya mesin turbo jet, di mana propeller yang berfungsi untuk menghisap udara digantikan dengan kompresor bertekanan tinggi yang tertutup casing mesin menyatu dengan ruang bakar dan turbin pesawat. Dari gambar di bawah terlihat bagian-bagian dari mesin turbo jet, yang terdiri dari air inlet (saluran udara), sirip compressor dan sirip stator, saluran bahan bakar (fuel in), ruang pembakaran (combuster), daun turbin dan saluran buang (exhaust). ![]() Pesawat berbadan lebar dengan sistim penggerak mesin turbo |
Sistem kemudi pesawat terbang |
![]() |
Sistem kemudi pesawat terbang dipergunakan untuk melakukan manuver. Pada saat pesawat akan berbelok ke arah kanan maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri, begitu juga saat pesawat akan bermanuver ke kiri, maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri. Bagian belakang pesawat terdapat kemudi yang dirancang secara horizontal dan vertical. ![]() Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi diputar ke kiri, pesawat akan banking ke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini ditentukan bilah aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder.Posisinya di belakang sayap tegak (di ekor). Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal. ![]() Tuas Kemudi Pesawat Terbang ![]() Aileron yang berfungsi untuk manuver ![]() Tambahan foil pada pesawat Airbus A320 untuk manuver ![]()
Fungsi foil adalah untuk mempermudah pesawat saat melakukan maneuver. |
Bukti transaksi
Bukti Transaksi Jual Beli | |
Dalam kegiatannya perusahaan selalu berhubungan dengan pihak luar dengan tujuan memperoleh keuntungan secara financial.Ketika berhubungan dengan pihak luar tidak akan luput dari kegiatan menjual dan membeli barang atau jasa. Dalam lingkup di kedua kegiatan tersebut tentunya akan terdapat bukti transaksi yang diperlukan. Oleh karena itu maka bukti transaksi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Bukti transaksi pembelian 2. Bukti transaksi penjualan ![]() ![]() ![]() Transaksi pembelian ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam penjualan. Transaksi pembelian barang dapat dilakukan dengan 2 cara pembayaran yaitu pembelian tunai dan pembelian kredit. Bukti transaksi yang diperlukan untuk pembelian tunai maupun kredit hampir sama perbedaannya hanya pada pembelian tunai pembeli menerima 2 bukti transaksi dari penjual yaitu nota kontan dan kuitansi sedangkan pada pembelian kredit pembeli hanya menerima faktur saja dari pihak penjual. Administrasi lain yang diperlukan selain itu antara lain bukti permintaan, surat pesanan, penerimaan barang dan kartu persediaan. ![]() ![]() ![]() Transaksi pembelian bagi konsumen digunakan untuk konsumsi sendiri. Bagi pedagang barang atau jasa yang dibeli digunakan untuk dijual kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bagi produsen digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai bahan baku atau bahan pelengkap/pembantu yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Alur transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Proses pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi. Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu : a. Intuitif Cara ini dilakukan dengan memikirkan dan menerka-nerka barang atau jasa apa yang dibutuhkan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman. b. Penelitian pasar Kita dapat meneliti permintaan-permintaan konsumen yang paling banyak dengan cara meneliti langsung kepada masyarakat umum 2. Melakukan survei pasar Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mencari dari iklan penjualan barang atau jasa dari perusahaan lain, mendatangi pusat-pusat perbelanjaan, mendatangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian. 3. Menerima penawaran dari berbagai perusahaan 4. Memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik 5. Membuat daftar barang yang akan dibeli 6. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik 7. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier 8. Menerima barang 9. Memeriksa barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak 10. Membayar jumlah transaksi Seperti halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Berikut adalah alur penjualan tunai dan alur penjualan kredit. 1. Melakukan survei pasar
2. Alur penjualan kredit
| |
SOP Transaksi Jual Beli | |
Standard Operational Procedure ( SOP ) adalah aturan yang diterapkan oleh perusahaan dalam menangani berbagai kegiatan yang terjadi di perusahaan. SOP untuk menangani administrasi transaksi akan mengikuti alur dari transaksi. I. SOP administrasi pembelian
II. SOP administrasi penjualan tunai
III. SOP administrasi penjualan kredit
| |
Mengisi Bukti Transaksi Jual Beli | |
Jika dilihat dari asalnya bukti transaksi dibedakan menjadi : 1. Bukti transaksi internal berupa memo 2. Bukti transaksi eksternal berupa :
Cara mengisi bukti transaksi yang menjadi bukti transaksi internal dan eksternal adalah sbb : 1. Memo, yang perlu diisi dalam memo antara lain :
![]() 2. Memo, yang perlu diisi dalam memo antara lain :
3. Kuitansi, yang perlu diisi dalam kuitansi antara lain : ![]() Blanko kuitansi
4. Nota debet, yang perlu diisi dalam nota debet antara lain :
5. Nota kredit, dibuat oelh pihak penjual cara mengisi nota kredit sama dengan nota debet ![]() ![]() 6. Cek, yang perlu diisi dalam cek antara lain :
7. Bilyet giro, yang perlu diisi dalam bilyet giro antara lain :
8. Rekening koran , yang perlu diisi dalam rekening koran antara lain :
Selain bukti transaksi yang telah dikemukakan diatas juga terdapat bukti transaksi lainnya yaitu : 1. Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan secara tunai. Yang perlu diisi dalam nota kontan antara lain : Keterangan diisi dengan keterangan barang yang diminta, seperti segera, barang habis atau hal lainnya.
2. Nota permintaan barang merupakan rancangan formulir untuk permintaan dari gudang, yang perlu diisi dalam nota permintaan barang antara lain :
![]() ![]() 3. Surat pesanan dibuat untuk menjamin keabsahan pesanan dan untuk keyakinan supplier, dalam membuat surat pesanan bagian pembelian hendaknya melihat daftar harga dan persyaratan dari supplier. Yang perlu dimuat dalam surat pesanan antara lain :
4. Kartu persediaan dibuat untuk mencatat barang yang telah berada di gudang, pencatatannya dapat dilakukan secara manual atau secara komputerisasi. Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan antara lain : Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan antara lain :
![]() | |
Kesepakatan Transaksi | |
Perjanjian jual beli merupakan persetujuan atau kesepakatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli secara tertulis atau lisan mengenai syarat-syarat jual beli yang harus ditaati oleh kedua belah pihak. Perjanjian jual beli dapat dilakukan secara lisan atau tidak dibuat khusus bila :
Perjanjian jual beli dilakukan secara tertulis atau dibuat khusus bila :
Hal-hal yang harus termuat dalam surat perjanjian jual beli antara lain :
| |
Pihak Yang Terkait Transaksi | |
Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi :
|
Langganan:
Postingan (Atom)